Minggu, 02 Agustus 2009

Mengukur Kadar Emas dengan Cairan HCL

Menteng, Warta Kota

Masih banyak awam beranggapan bahwa ukuran emas tergantung dengan karat. Padahal pengukuran emas sesungguhnya tergantung pada persentase kadar emasnya.

Selama ini pedagang emas masih banyak yang membiarkan transaksi berdasarkan karat, seperti emas 18, 22, 23, 24 karat. Namun sebagian besar pedagang di Jakarta mengukur kadar emas dengan cara mengosok pada landasan batu uji, kemudian membubuhkan cairan, terutama jika akan membeli emas dari konsumen.

"Jika bekas gosokan emas yang dibubuhi cairan kimia warna tidak berubah itu artinya kadar emas di atas 70 persen. Jika warna berubah maka kadar emas di bawah itu," kata Suki, pedagang emas dari Toko Suki di lantai 1 Pasar Cikini, Menteng, Selasa (16/6).

Lalu bagaimana dengan kadar emas 90 persen, 94 persen, misalnya. Menurut Suki, berdasarkan taksiran dari pedagang saja, seperti kepekatan warna. Di sini lah sangat penting memiliki surat keterangan dari toko yang menjual, untuk pegangan di kemudian hari.

Ada dua jenis cairan penguji kadar emas, yakni cairan asam klorida (HCL) yang warnanya putih dan cairan asam sulfat (H2SO4) yang warnanya jika lama menjadi kuning. Namun jangan keliru, cairan HCL yang harus pertama dibubuhkan. Jika yang dibubuhkan pertama kali ke bekas gosokan emas cairan sulfat, maka tidak terjadi perubahan warna. "Ini penting bagi konsumen agar tidak dikelabui pedagang," tutur Suki dari toko emas yang mengkhususkan menyediakan cincin kawin.

Sementara itu, para pedagang emas memberi harga dengan patokan harga emas internasional yang bisa dicek setiap saat, dengan mengirim pesan lewat SMS gold ke nomor: 6788. Harga emas internasional pada Selasa (16/6) siang sebesar Rp 304.760 per gram. Pedagang mengambil emas dari dealer. Umumnya dealer mengambil keuntungan 13 persen dari harga tersebut.

Berdasarkan hitungan itulah maka pedagang menentukan harga untuk mengambil berapa keuntungan yang ingin diperoleh. "Biasanya harga emas ditambah biaya pembuatan oleh perajin yang umumnya sebesar Rp 50.000 per gram," kata Yudi dari Toko Paris di Cikini, Menteng.

Menurut Yudi harga emas kini cenderung naik. Harga emas internasional hari Selasa (16/6) naik Rp 1.000 dari harga sehari sebelumnya. "Harga emas minggu lalu sampai sekarang sudah naik sekitar Rp 10.000," ujarnya. (Mirmo Saptono)

Harga emas di Cikini

Emas 75 % (biaya pembuatan) Rp 280.000/gram

Emas 91,6 % (biaya pembuatan) Rp 350.000/gram

Emas 99,9 % (biaya pembuatan) Rp 370.000/gram
http://www.wartakota.co.id/read/mal/6104

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

  © This Template Design by [RIDHO]